Jangkrik atau cengkerik tersebut telah di pelihara insan semenjak lama, Dan di asia dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Laga cengkerik yaitu homogen permainan yang sangat terkenal dan kerap sekali melibatkan taruhan. Di tempat Caraguatatuba, Brazil, Cengkerik hitam di dalam ruangan di percaya sebagai tanda datangnya suatu penyakit. Dan cengkerik hijau berarti harapan. Dan cengkerik kelabu yaitu uang, Dalam komedi, Suara cengkerik biasanya di pergunakan untuk menunjukan dagelan yang tidak lucu dan tidak menciptakan orang tertawa. Nah lansung saja kita kepada cara beternaak jangkrik yang sangat simpel di pelihara.
Tips Praktis Dan Teknik Beternak Jangkrik
Beternak jangkrik yaitu salah satu komoditi dan jenis perjuangan yang cukup menjanjikan, Usaha ternak jangkrik yaitu perjuangan yang di beberapa tahun yang lalu. Usaha budidaya jangkrik ini minim kelemahan atau resiko. Karena keberhasilan bisa mencapai 90%. Keberhasilan dalam penetasan dan pembesaran jangkrik juga sama 90% asalkan anda bisa merawat jangkrik dengan bersungguh-sungguh dalam dukungan pakan jangkrik yang tidak mengalami keterlambatan.
1.Sejarah Singkat
Pada masa krisis ekonomi di Indonesia, Budidaya jangkrik (Liogryllus Bimaculatus) Sangatlah gencar. Begitu juga dengan Seminar-seminar yang diadakan di aneka macam kota. Budidaya ini banyak di lakukan mengingat waktu yang di butuhkan untuk produksi telur yang hendak di perdagangkan yang hanya memerlukan waktu (2-4 Minggu). Sedangkan untuk produksi jangkrik untuk pakan ikandan burung maupun untuk diambil tepungnya yang hanya memerlukan waktu (2-3 Bulan). Dan jangkrik betina mempunyai siklus hidup (3 Bulan) Sedangkan jangkrik jantan kurang dari (3 Bulan). Dalam siklus hidupnya jangkrik betina bisa memproduksi lebih dari (500 butir telur).
Penyebaran jangkrik di Indonesia sangat merata, Namun untuk Kota-kota besar paling banyak penggemar burung dan ikan, Pada awalnya sangat tergantung untuk mengkomsumsi jangkrik yang berasal dari Alam. Lama kelamaan dengan dengan berkurngnya jangkrik tersebut yang di tangkap dari alam, Maka mulailah mencoba untuk membudidayakan jangkrik alam dengan diternakkan secara Intensif, perjuangan ini banyak di lakukan Di Kota-kota di pulau jawa, sumatra, Dan yang lainya.
2. Sentra Perikanan
Telah diutarakan di depan bahwa untuk sementara ini pusat peternakan jangkrik yaitu di Kota-kota besar di pulau jawa, Karena kebutuhan dari jangkrik sangat banyak. Sedangkan di pulau luar jawa sementara ini masih banyak di dapatkan dari Alam. Sehingga belum banyak Peternak-peternak jangkrik tersebut.
3. Jenis
Ada lebih dari 100 jenis jangkrik yang terdapat di Indonesia, Jenis jangkrik yang banyak di Budidayakan pada ketika ini yaitu (Gryllus Mitratus Dan Gryllus testaclus). Untuk pakan ikan dan burung kedua jenis ini sanggup di bedakan dari bentuk tubuhnya, Dimana Gryllus Mitratus wipositornya lebih pendek,Di samping itu Gryllus Mitratus memounyai garis putih pada pinggir sayap punggungnya. Serta penampilanya yang tenang.
4. Manfaat
Jangkrik segar yang telah di ketahui baik untuk pakan burung berkicau menyerupai (Poksay, Kacer, hwambie) Serta untuk pakan ikan. Dan baik juga untuk pertumbuhan udang dan lele dalam bentuk tepung.
5. 3 Persyaratan Lokasi
1. Lokasi Budidaya harus tenang, Teduh dan menerima sirkulasi udara yang baik.
2. Lokasi jauh dari Sumber-sumber kebisingan, Seperti di tempat pasar, jalan raya, dan lain sebagainya.
3. Tidak terkena sinar matahari secara lansung dan berlebihan.
6. Pedoman Teknis Budidaya
Ternak jangkrik merupakan jenis perjuangan yang jikalau tidak di rencanakan dengan matang, Akan sangat merugikan perjuangan tersebut, Ada beberapa tahap yang perlu di lakukan dalam merencanakan perjuangan ternak jangkrik, Yaitu :
1. Penyusunan agenda kegiatan.
2. Menetukan struktur organisasi.
3. Menentukan spesifikasi pekerjaan.
4. Menetapkan akomodasi fisik.
5. Merencanakan metoda pendekatan pasar.
6. Menyiapkan anggaran, mencari sumber dana dan melaksanakan perjuangan ternak jangkrik.
1. Penyiapan sarana dan peralatan
Karena jangkrik bisa melaksanakan acara di waktu malam hari, Maka sangkar jangkrik jangan di letakkan di bawah sinar matahari, Kaprikornus diletakkan pada tempat yang teduh dan gelap. Sebaiknya terhindar dari kemudian lalangnya orang lewat, terlebih lagi untuk sangkar peneluran. untuk menjaga kondisi sangkar yang mendekati habitatnya, Maka dinding sangkar diolesi dengan lumpur sawah dan diberikan Daun-daun yang kering menyerupai daun pisang atau daun timbul, daun sukun, dan daun yang lainya. Untuk tempat persembunyian, disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik.
Dinding atas sangkar cuilan dalam sebaiknya di lapisi lakban keliling biar jangkrik tidak merayap naik hingga keluar kandang. Disalah satu sisi dinding sangkar di buat lubang yang di tutup kasa untuk memperlihatkan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembaban sangkar untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik. Jika tidak ada ukurang yang beku, Yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap kandang.
Menurut hasil pemantauan di lapanggan dan pengalaman peternak, Bentuk sangkar biasanya biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, Dan lebar 60-100 cm. Sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak sangkar sanggup di buat dari kayu dengan rangka kaso, Namun, Untuk mengirit biaya maka dinding sangkar sanggup di buat dari triplek.
Kandang biasanya di buat bersusun,Dan sangkar yang paling bawah mempunyai minimal 4 kaki penyangga, Untuk menghindari gangguan hewan menyerupai semut, tikus, dan cicak, juga serangga yang lainya. Maka ke 4 kaki sangkar dialasi dengan mangkuk yang berisi air, Minyak tanah, atau vaselin yang di lumurkan di Tiap-tiap kaki penyangga.
2. Pembibitan
1. Pemilihan Bibit Dan Calon Induk
Bibit yang di perlukan untuk di besarkan haruslah sehat, Tidak sakit, Tidak cacat (Sungut bibit atau kaki patah) Dan berumur sekitar (10-20hari). Calon induk jangkrik yang baik yaitu Jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam Bebas. Karena biasanya mempunyai ketahanan badan yang lebih baik. Walaupun induk betina tidak sanggup dari hasil penangkapan Alam Bebas, Maka induk betina sanggup di beli dari peternakan. Sedangkan induk yang jantan di usahakan dari hasil penangkapan Alam Bebas, Karena lebih Gresif. Adapun Ciri-ciri indukan betina dan induk jantan yang baik yaitu sebagai berikut ini.
a. Indukan :
1. Sungut atau antenanya masih panjang dan lengkap.
2. Kedua kaki belakangnya masih lengkap.
3. Masih bisa melompat dengan tangkas, Gesit dan kelihatan sehat.
4. Badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
5. Pilih induk yang besar.
6. Dengan pemilihan jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut, Apabila duburnya apabila di pegang.
b. Induk Jantan
1. Selalu mengeluarkan bunyi mengerik.
2. Pemukaan sayap atau punggung garang dan bergelombang.
3. Tidak mempunyai ovipositor di ekor.
4. Induk betina tidak mengerik.
5. Induk betina mempunyai Permukaan punggung atau sayap halus
6. Induk betina ada ovipositor di bawah ekor untuk mengeluarkan telur.
2. Perawatan bibit dan calon induk
Perawatan bibit yang sudah di keluarkan dari kotak penetesan berumur (10 hari) harus Benar-benar di perhatikan dan di kontrol makananya. Karena pertumbuhanya sangat Pesat. Jika makananya kurang, Maka anakan jangkrik akan maenjadi kanibal akan memakan anakan yang lemak. Selain itu perlu juga di kontrol kelembaban udara serta hewan pengganggu/pemangsa. menyerupai hewan : Semut, Tikus, Cicak, Kecoa, Dan Laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, Maka masakan jangan hingga berkurang. Makanan yang bisa di berikan Antara lain yaitu : Ubi,/Singkong, Sayuran dan dedaunan. Serta di berikan pergantian setiap hari.
3. Sistem Pemuliabiakan
Sampai ketika ini pembiakan jangkrik yang di kenal yaitu dengan mengawinkan induk jantan dan induk betina. Sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara (caesar). Namun resiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinanya mati dan telur yang di peroleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya Rendah.
4. Reproduksi dan Perkawinan
Induk sanggup memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi (80-90%) apabila di berikan masakan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai Ramuan-ramuan yang khusus di berikan pada induk jangkrik antara lain yaitu : Bekatul jagung, Ketan item, Tepung ikan, Kuning telur Itik, Kalk dan terkadang di tambah Vitamin.
Di samping itu suasana sangkar harus menyerupai dengan habitat alam bebas, Dinding sangkar diolesi dengan tanah liat, Semen putih dan Lem kayu. Juga di beri Dedaunan kering menyerupai daun pisang, Daun jati, Daun tebu, Serta serutan Kayu.
Jangkrik biasanya meletakkan telurnya Di pasir atau di tanah, Kaprikornus di dalam sangkar khusu peneluran di siapkan media pasir yang di masukkan di piring. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, Agar di sanggup telur yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik telah final bertelur sekitar 5 hari, maka telur di pisahkan dari induknya. Agar telur tidak di makan oleh induknya, Kemudian sangkar cuilan dalam di semprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale). Selain peneluran secara alami, Bisa juga di lakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekuranganya dalah telur tidak merata matangnya (Daya tetas lemah).
5. Proses kelahiran
Sebelum penetesan telur sebaiknya terlebih dahulu di sapkan sangkar yang permukaan dalam sangkar di lapisi dengan pasir. Sekam atau handuk yang lembut. dalam satu sangkar cukup di masukkan 1-2 sendok teh, Telur di mana satu sendok teh telur di perkirakan berkisar antara 1.500-2.000. Butir telur. Selama proses ini berlangsung waena telur akan berubah warna dari bening hingga kelihatan keruh. Kelembaban telur haruslah di jaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur harus Di Bolak-balik biar jangan hingga berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4 hingga 6 hari.
3. Pemeliharaan
1. Sanitasi Dan Tindakan Preventif
Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa dalam pengolahan peternakan jangkrik ini sanitasi merupakan persoalan yang sangat penting untuk menghindari adanya Zat-zat atau racun yang terdapat pada materi kandang. Maka sebelum jangkrik di masukkan kedalam kandang, Ada baiknya sangkar di bersihkan terlebih dahulu dan diolesi dengan lumpur sawah, Untuk mencegah gangguan hama. Maka sangkar di beri kaki dan setiap kaki masing-masing di masukkan kedalam kaleng yang berisi air.
2. Pengontrolan Penyakit
Untuk pembesaran jangkrik, Di pilih jangkrik yang sehat, dan di pisahkan dari yang sakit. Dan pakan ternak harus di jaga biar jangan hingga ada yang berjamur, alasannya yaitu sanggup menjadi sarang penyakit. Dan sangkar di jaga biar tetap lembab, Tetapi tidak basah. Karen sangkar yang lembap juga sanggup menimbulkan timbulnya penyakit.
3. Perawatan Ternak
Perawatan jangkrik di samping kondisi sangkar yang harus di usahakan sama dengan habitat aslinya. Yaitu (Lebab dan Gelap), Maka yang tidak kalah pentingnya, Adalah gizi yang cukup Agar tidak saling Memakan menyerupai (Kanibal).
4. Pemberian Pakan
Anakan umur 1-10 hari, di berikan (Voor) Yaitu masakan ayam. Yang terbuat dari kacang kedelai, Beras merah dan jagung kering yang haluskan. Setelah Vase ini, Anakan mulai sanggup di beri pakan Sayur-sayuran di samping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedng di jodohkan, Di beri pakan antara lain yaitu : Sawi, Wortel, Jagung muda, Kacang tanah, Daun singkong, Serta ketimun, Karena kandung air yang tinggi. Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang di jodohkan antara lain yaitu : Bekatul jagung, Tepung ikan, Ketan hitam, Kuning telur Itik, Kalk, Dan beberapa vitamin yang di haluskan dan yang bercampur menjadi satu.
5. Pemeliharaan Kandang
Air dalam kaleng yang terdapat di kaki kandang, Di ganti setiap 2 hari sekali, Dan kelembaban sangkar harus di perhatikan serta diusahakan biar ancaman jangan hingga masuk kedalam sangkar tersebut.
7. Hama Dan Penyakit
1. Penyakit Hama Dan Penyebabnya
Sampai kini belum di temukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Yang biasanya penyakit tersebut timbul alasannya yaitu jamur yang melekat di daun. Sedangkan hama yng sering mengganggu jangkrik yaitu semut atau serngga kecl, Tikus, Cicak, Katak dan Ular.
2. Pencegahan Serangan Hama Dan Penyakit
Untuk menghindari abses oleh jamur, Maka masakan dan daun tempat berlindung yang terkotori jamur haruslah di buang. Hama pengganggu jangkrik bisa diatasi dengan menciptakan kaleng yang berisi air. Dan minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki sangkar jangkrik.
3. Pemberian Vaksinasi Dan Obat
Untuk ketika ini karen hama dan penyakit sanggup diatasi secara Prefentif, Maka penyakit jangkrik sanggup di tekan Seminimum mungkin. Nah, Kaprikornus dukungan obat dan Vaksinasi tidak di perlukan.
8. Panen
1. Hasil Utama
Peternak jangkrik sanggup memperoleh 2 Hasil utama yang nilai Ekonomisnya sama besar. Yaitu : Telur yang sanggup di jual untuk peternak lainya dan jangkrik cukup umur untuk pakan burung, ikan, Umpan ikan (Memancing) Serta untuk tepung jangkrik.
2. Penangkapan
Telur yang telah di letakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, Di saring dan di tempatkan pada media kain yang basah, Untuk setiap lipatan kain lembap sanggup di tempatkan 1 sendok teh yang untuk di perjual belikan. Sedangkan untuk jangkrik dewasa, umur 40-55 hari atau 55-70 hari Dimana tubuhnya gres mulai tumbuh sayap, Di tangkap dengan memakai tangan dan di masukkan ketempt penampungan untuk di jual.
Sekian terimakasih alasannya yaitu anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Tips Praktis Dan Teknik Beternak Jangkrik tersebut, Semoga banyak keuntungannya untuk anda tentunya pengunjung saya
Demikian artikel tentang Tips Gampang Dan Teknik Beternak Jangkrik ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Tips Gampang Dan Teknik Beternak Jangkrik ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.