Melalui jaringan backlink yang kami miliki merupakan penyedia jasa backlink menerima berbagai backlink Indonesia dengan layanan jasa backlink murah yang kami kelola secara manual dan profesional. Kami menawarkan jasa backlink terbaik. Bagaimana cara membeli backlink dari kami?. Silahkan 👉 Hubungi Kami! harga sangat terjangkau!

Content Placement

Berikut adalah daftar 50 situs Jaringan Backlink kami!
01. Backlink Indonesia 26. Iklan Maluku Utara
02. Backlink Termurah 27. Iklan Nusa Tenggara Barat
03. Cara Membeli Backlink 28. Iklan Nusa Tenggara Timur
04. Iklan Aceh 29. Iklan Online Indonesia
05. Iklan Bali 30. Iklan Papua
06. Iklan Bangka Belitung 31. Iklan Papua Barat
07. Iklan Banten 32. Iklan Riau
08. Iklan Bengkulu 33. Iklan Semesta
09. Iklan Dunia 34. Iklan Sulawesi Barat
10. Iklan Gorontalo 35. Iklan Sulawesi Selatan
11. Iklan Internet 36. Iklan Sulawesi Tengah
12. Iklan Jakarta 37. Iklan Sulawesi Tenggara
13. Iklan Jambi 38. Iklan Sulawesi Utara
14. Iklan Jawa Barat 39. Iklan Sumatra Barat
15. Iklan Jawa Tengah 40. Iklan Sumatra Selatan
16. Iklan Jawa Timur 41. Iklan Sumatra Utara
17. Iklan Kalimantan Barat 42. Iklan Terbaru
18. Iklan Kalimantan Selatan 43. Iklan Yogyakarta
19. Iklan Kalimantan Tengah 44. Jaringan Backlink
20. Iklan Kalimantan Timur 45. Jasa Backlink
21. Iklan Kalimantan Utara 46. Jasa Backlink Murah
22. Iklan Kepulauan Riau 47. Jasa Backlink Terbaik
23. Iklan Lampung 48. Jasa Backlink Termurah
24. Iklan Link 49. Media Backlink
25. Iklan Maluku 50. Raja Backlink

Kami jaringan backlink sebagai media backlink bisa juga menerima content placement yakni jasa backlink termurah kami di dalam artikel. Pesan segera jasa backlink termurah ini. Karena kami adalah raja backlink yang sebenarnya!

Peluang Agen Iklan Online

Tips Dan Teknik Budidaya Ayam Ras Petelur

Info informasi Tips Dan Teknik Budidaya Ayam Ras Petelur atau artikel tentang Tips Dan Teknik Budidaya Ayam Ras Petelur ini semoga dapat bermanfaat, dan menambah wawasan. Selamat Membaca! Jangan lupa dishare juga! Jika merasa artikel ini bermanfaat juga untuk orang lain. Yang di maksut ayam peliharaan atau (Gallus gallus domesticus) Adalah unggas yang biasa di pelihara insan guna untuk di manfaatkan buat keperluan hidup, Ayam peliharaan merupakan keturunan lansung dari salah satu Subspesiaes ayam hutan yang di kenal sebagai ayam hutan merah atau ayam bangkiwa (bankiva fowi) Kawin saling santarras ayam telah menghasilkan ratusan Galur unggul atau galur murni dengan Bermacam-macam fungsi, Yang paling umum yaitu Ayam potong, (Untuk dipotong) Dan ayam petelur, Untuk (Diambil telurnya) Ayam biasa sanggup juga di kawin silang dengan kerabat dekatnya, (Ayam hutan hijau) Yang menghasilkan bibit unggul mandul yang yang jantanya di kenal sebagai ayam Bekisar.

Dengan populasi lebih dari 24 miliar pada tahun 2003, (Firefly's Bird Encyclopaedia) Menyatakan Ada lebih banyak ayam di dunia ini dari pada Burung-burung lainya. Ayam memasok 2 sumber protein dalam Pangan yaitu : Daging Ayam Dan Telurnya Ayam. Ayam peliharaan berasal dari domestik ayam hutan merah, Atau ayam (bangkiwa Gallus gallus) yang hidup di india. Namun demikian pengujian molekular memperlihatkan kemungkinan sumbangan plasma nutfah dari G. Sonneratii lantaran ayam hutan merah tidak mempunyai sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu Ciri-ciri ayam peliharaan.

Ayam memperlihatkan perbedaan morfologi diantara kedua tipe kelamin, (dimorfisme sesual) Dan ayam jantan (Jago rooster) lebih etraktif, dan berukuran lebih besar. Dan bulu ekor panjang menjuntai. Ayam betina (babon hen) relatif kecil, dan berukuran kecil, dan jalu endek atau nyaris tidak kelihatan. Berjengger kecil, dan bulu ekornya pendek, Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon. Jika terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, Ayam betina bisa berganti kelamin menjadi jantan lantaran ayam cerdik balig cukup akal masih mempunyai ovotestis yang dorman dan Sewaktu-waktu bisa aktif.


Sebagai binatang peliharaan ayam bisa mengikuti kemana saja insan membawanya. Hewan ini sangat adaptif dan sanggup di katakan bisa hidup di sembarang tempat, Asal tersedia masakan untuknya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang yang manis dan baik. Dan ayam lebih banyak menghabiskan waktunya di tanah atau dan Terkdang di pohon. Dan Terkadang Anak-anak ayam di mangsa oleh unggas pemangsa menyerupai burung elang.

1. Sejarah Singkat

Ayam petelur, yaitu Ayam-ayam betina cerdik balig cukup akal yang di pelihara khusus untuk diambil Telur-telurnya. Asal mula ayam unggas yaitu berasal dari ayam dan itik liar yang di tangkap dan di pelihara serta sanggup bertelur cukup banyak. Dari tahun ke tahun ayam hutan dari wilayah dunia di seleksi secara ketat oleh para pakar ayam. Dan arah seleksi di tujukan kepada produksi yang banyak. Karena ayam hutan tadi sanggup di ambil telur dan dagingnya, maka arah dari produki yang banyak dalam seleksi tadi mulai Spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging di kenal dengan ayam broiler. Sedangkan untuk produksi telur di kenal sebagai ayam petelur. Selain dari itu seleksi juga di arahkan pda warna kulit telur hingga kemudian di kenal sebagai ayam petelur putih dan ayam petelur coklat. Persilangan dan seleksi itu di lakukan dengan cukup usang sehingga menghasilkan aym petelur menyerupai yang telah ada dikala kini ini. Di dalam setiap kali persilangan Sifat-sifat buruk di buang dan sifat baik di pertahankan, Terus di murnikan. Inilah yang kemudian di kenal dengan ayam petelur Unggul.

Menginjak awal tehun 1900-an Ayam-ayam liar tersebut tetap pada tempatnya dekat dengan referensi kehidupan masyarakat di pedesaan. Lalu memasuki periode pada tahun 1940-an Orang-orang mulai mengenal ayam lain selain dari ayam liar tersebut. Dan orang mulai membedakan antara ayam orang belanda (Pada masa itu belanda menjajah indonesia) dengan ayam liar di indonesia. Ayam liar ini kemudian di namakan ayam lokal yang kemudian di sebut ayam kampung, Karena keberadaan ayam itu memang berada di pedesaan. Sementara ayam belanda di sebut dengan ayam luar negri yang kemudian lebih dekat dengan sebutan ayam negeri, (Dikala itu masih merupakan ayam negeri galur murni) Dan ayam semacam ini masih bisa di jumpai di tahun 1950-an yang di pelihara oleh beberapa orang penggemar Ayam. Pada dikala itu Sifat-sifat ayam di anggap menyerupai ayam kampung saja, Apabila telurnya yummy di makan, Maka dagingnya juga yummy di makan. Namun pendapat itu ternyata tidaklah benar, Ayam negeri/Ayam ras ini ternyata bertelur bnayak tetapi dagingnya tidak yummy atau kurang manis dagingnya.

White leghorn yang khusus dan pada umumnya sehabis habis masa produktifnya, Antipati orang terhadap daging ayam ras ini cukup lama, Hingga menjelang tamat priode 1990-an. Pada ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yang memang khusus untuk daging. sementara ayam petelur dwiguna/ayam petelur cokelat mulai pula menjamur. di sinilah masyarakat mulai sadar bahwa ayam ras mempunyai pembagian terstruktur mengenai sebagai petelur handal dan pedaging yang enak. Lalu mulailah terjadi pula persaingan tajam antara telur dan daging ayam ras, Dengan telur dan daging ayam kampung. Sementara itu telur ayam ras cokelat mulai di atas angin, sedangkan telur ayam kampung mulai terpuruk pada penggunaan resep masakan tradisional saja. Persaingan inilah menunjukan maraknya peternakan ayam petelur.

Ayam kampung memang bertelur dan dagingnya memang bertelur dagingnya sanggup di makan juga. Tetapi tidak sanggup diklafikasikan sebagai ayam dwiguna secara komersial unggul. Sebabnya, dasar genetis antara ayam kampung dan ayam ras petelur dwiguna terebut Sangat berbeda jauh sekali, Ayam kampung dengan kemampuan penyesuaian yang luarbiasa baiknya. Sehingga ayam kampung sanggup menggantisipasi perubahan iklim dengan dengan baik di bandingkan ayam ras, Hanya kemampuan genetisnya yang membedakan produksi kedua Ayam-ayam ini. Walaupun ayam ras tersebut juga berasal dari ayam liar di Asia dan Afrika.

2. Sentra Perikanan

Ayam telah di kembangkan sangat pesat di setiap negara, pusat peternakan ayam petelur telah di jumpai di seluruh pelosok indonesia, Terutama di pulau jawa dan sumatra, Tetapi peternakan ayam telah menyebar di asia dan afrika serta sebagian dari eropa.

3. Jenis Jenis ayam petelur terbagi menjadi 2 tipe :

1. Tipe ayam petelur ringan

Tpie ayam ini di sebut dengan ayam petelur putih, Ayam petelur ringan ini mempunyai tubuh yang ramping/kurus, mungil dan kecil. Dan matanya bersinar. Bulunya berwarna putih bersih, dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murci white leghorn, Ayam galur ini sangat sulit di cari, Tetapi ayam petelur ringan komersial banyak di jual di indonesia dengan banyak sekali nama. Di setiap pembibit ayam petelur di indonesia niscaya pasti mempunyai dan menjual ayam petelur ringan (Petelur putih) komersial ini. Ayam ini bisa bertelur lebih dari 260 telur pertahun, produksi henhouse. Sebagai petelur Ayam tipe menyerupai ini memang khusus untuk bertelur saja, Sehingga semua kemampuan dirinya di arahkan kepada kemampuan bertelur saja. Karena dagingnya hanya sefikit, Ayam petelur ringan ini Sensitif terhadap cuaca panas dan keributan. Karena ayam ini gampang terkejut atau kaget dan apa bila ayam ini kaget produksinya akan cepat turun, Begitu juga apabila kepanasan.

2. Tipe ayam petelur Medium

Bobot tubuh ayam ini cukup berat, Meskipun itu beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan juga ayam broler. Oleh lantaran itu ayam ini di sebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak lah kurus, Tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga sanggup menghasilkan daging yang banyak. Tipe ayam ini di sebut juga dengan dwoguna. Karena warnanya cokelat. Maka ayam ini di sebut juga dengan petelur cokelat yang pada umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat. Di pasaran Orang-orang menyampaikan telur cokelat lebih di sukai dari pada telur yang berwarna putih. Kalau di lihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yang cokelat dari pada yang putih. Tetapi dari segi gizi dan rasanya relatif sama saja. Nah, Satu hal yang berbeda yaitu harga di pasaran, Harga telur cokelat lebih mahal dari pada telur putih, Hal ini di karenakan telur cokelat lebih berat dari pada telur yang putih. Dan produksi telur cokelat lebih sedikit dari pada telur putih. Selain dari itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku di jual sebagai ayam pedaging dengan rasa yang enak.

4. Manfaat

Ayam-ayam petelur unggul yang ada sangat baik di pakai sebagai plasma nutfah untuk menghasilakan bibit yang bermutu. Hasil kotoran dan limbah dari pemotongan ayam petelur merupakan penghasilan samping yang sanggup di olah menjadi pupuk Kandang. Kompas atau sumber energi (biogas) sedangkan menyerupai usus dan jeroan ayam sanggup di jadikan sebagai pakan ternak unggas sehabis di keringkan. Selain dari itu ayam di manfaatkan juga dalam upacara keagamaan.

5. Persyaratan Lokasi

1. Lokasi yng jauh dri keramaian atau perumahan penduduk
2. Lokasi yang gampang di jangkau dari Pusat-pusat pemasaran
3. Lokasi yang terpilih dan yang bersifat menetap (Tidak Berpindah-pindah)

6. Pedoman Teknis Budidaya    

1. Persiapan sarana dan peralatan

A. Kandang

Iklim yang cocok untuk beternak ayam petelur mencakup persyaratan temperatur berkisar antara (32,2-35 �C) Dan lelembaban berkisar antara (60-70%) Penerangan atau pemanasan sangkar sesuai dengan hukum yang ada, Tata letak sangkar semoga menerima sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata pada badai serta sirkulasi udara yang cukup baik. Jangan membuat sangkar dengan permukaan lahan yang berbukit lantaran menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan fatwa air permukaan bila turunya hujan. Sebaiknya sangkar di bangkit dengan sistem terbuka semoga hembusan angin cukup menawarkan kesejukan di dalam kandang. Dan untuk kontruksi sangkar tidak harus dengan materi yang harga mahal. Yang penting kuat, higienis dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan sangkar hendaklah di sediakan selengkap mungkin menyerupai tempat pakan. Seperti tempat minum, Tempat air, Tempat ransum, Tempat Obat-obatan dan sistem alat Pemanasan dan penerangan.

1. Bentuk-bentuk sangkar menurut menjadi 2 sistem sebagai berikut di bawah ini :

A. Sistem sangkar koloni : Satu sangkar untuk banyak ayam, yang terdiri dari ribuan ekor ayam petelur.
   

B. Sistem sangkar individual : Kandang ini lebih di kenal dengan sebutan cage, Ciri-ciri sangkar ini yaitu imbas individu di dalam sangkar tersebut menjadi mayoritas lantaran satu kotak sangkar untuk satu ekor. ayam. Kandang sistem ini banyak di gunakan dalam peternakan ayam petelur komersial.

2. Jenis-jenis sangkar menurut Lantainya dibagi menjadi 3 macam, Seperti berikut di bawah ini :

1. Kandang dengan lantai liter : Kandang ini di buat dengan lantai yang dilapisi dengan kulit padi. 
Pesak/Sekam padi, Dan sangkar ini pada umumnya di terapkan pada sangkar sistem koloni.

2. Kandang dengan lantai kolong berlubang : Untuk sistem sangkar ini terdiri dari kerikil atau kayu kosa dengan Lubang-lubang Diantaranya, Yang nantinya untuk membuang tinja ayam dan lansung pada tempat pembuangan.

3. Kandang dengan lantai adonan liter dengan kolong berlubang : Dengan perbandingan 40% luas lantai sangkar untuk ganjal liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang terdiri dari 30% di kanan, Dan 30% di kiri.

B. Peralatan

Peralatan ini terbagi menjadi 4, Sebagai berikut di bawah ini.

1. Alas lantai (Litter)

Alas lantai (Litter) Harus dalam keadaan kering, Maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walaupun angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, Dan materi liter di pakai adonan dari kulit Padi/Sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya. atau hasi serutan kayu dengna panjang antara 3-5 cm untuk mengganti kulit Padi/sekam.

2. Tempat bertelur

Penyediaan tempat bertelur, Agar gampang mengmabil telurnyadan kulit telur tidak menjadi kotor, bisa di buat kotak yang berukuran (30 x 35 x 45 cm) yang cukup untuk 4-5 ekor ayam. Dan kotak di letakkan di dinding sangkar dengan lebih tinggi dengan 4 bertengger. Kemudian penempatanya semoga gampang pengambilan telur dari luar, sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta di makan. Dasar tempat bertelur di buat miring dari kawat hingga telur lansung keluar sarang sehabis bertelur sanggup di buat lubang yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.

3. Tempat bertengger

Tempat bertengger untuk tempat Istirahat atau tidur ayam, di buat dekat dinding dan di usahakan kotoran jatuh ke lantai yang gampang di bersihkan dari luar. Di buat tertutup semoga terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

4. Tempat makan minum dan tempat grit

Tempat makan dan minum haruslah tersedia cukup, bahanya bisa dari bambu, almunium atau apa saja yang berpengaruh asal tidak bocor dan berkarat.Untuk tempat grit, dengan kotak yang khusus.

2. Penyimpanan Bibit

1. Ayam petelur yang akan di pelihara haruslah memenuhi syarat antara lain sebagai berikut.

a. Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya
b. Pertumbuhan dan perkembangan normal
c. Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulanya

Ada beberapa pedoman teknis untuk menentukan bibit/DOC (Day Old Chicken)/ Ayam umur sehari.

a. Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat
b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhanya
c. Tidak terdapat ketaknormalan pada tubuhnya
d. Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik
e. Ukuran tubuh normal, Dan ukuran berat tubuh antara 35-40 gram
f. Tidak ada letakan tinja di duburnya

A. Pemilihan bibit dan caalon induk    

Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut di bawah ini.

1. Konversi Ransum

Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang di habiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering di sebut dengan ransum per kiligram telur. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak dan lebih besar dari pada sejumlah ransum yang di makannya. Apabila ayam tersebut makan terlalu terlalu banyak dan bertelur sedikit, maka hal menyerupai ini merupakan cermin buruk pada ayam, Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu sanggup di pilih. Nilai konversi ini di kemukakan berikut ini pada banyak sekali bibit ayam dan juga sanggup diketahui dari lembaran daging yang sering di bagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit Ayamnya.

2. Produksi telur

Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian, Dipilih bibit yang sanggup memproduksi telur yang banyak, Tetapi konversi ransum tetap utama, sebab, Ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi makanya juga banyak...! Tidak menguntungkan.

3. Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan

Apabila kedua hal yang diatas telah baik maka kemampuan ayam untuk bertelur hanya dalam sebatas kemampuan bibit tersebut. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur sanggup dilihat pada Data-data di bawah ini, - Babcock B-300 v : Berbulu putih, Type ringan, Produksi telur (hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.

- Dexalb xl-link : Berbulu putih, type ringan, produksi telur (hen house) 255-280, ransum 1,8-2.0 kg/dosin telur.

- Hisex White : Berbulu putih, type ringan, produksi telur (hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur.

- H & W nick : Berbulu putih, type ringan, produsi telur (hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
    
- Hubbarb leghorn : Berbulu putih, type ringan, produksi telur (hen house) 260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur.

- Ross White : Berbulu putih, type ringan, produsi telur (hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur.

- Shaver S 288 : Berbulu putih, type ringan, produksi telur (hen house) 280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.

- Babcock B 380 : Berbulu cokelat, type Dwiguna produksi telur (hen house) 260-275 ransum 2,9 kg/dosin telur.

- Hisex brown : Berbulu cokelat, type dwiguna, produksi telur (hen house) 272, ransum 1,98 kg/dosin telur.

- Hubbarb golden cornet : Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur (hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.

- Ross Brown : Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur (hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.

- Shaver star cross 579 : Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur (hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.

- Warren sex sal link : Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur (hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.

3. Pemeliharaan 

1. Sanitasi dan tindakan Preventif

Kebersihan lingkungan sangkar (Sanitasi) Pada areal peternakan merupakan perjuangan pencegahan penyakit yang paling mudah, Hanya di butuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan Preventif dengan dengan menawarkan vaksin pada ternak dengan merek dan takaran sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup.

2. Pemberian pakan

Untuk pinjaman pakan ayam petelur ada 2 macam fase, yaitu fase starter (umur 0,4 minggu) Dan fase finisher (umur 4-6 minggu)

A. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter yaitu sebagai berikut ini.

1. Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, Lemak 2,5%, Serat bernafsu 4% Kalsium (Ca) 1% Phospor (p) 0,7-0,9% ME 2800-3500 Kcal.

2. Kwantitas pakan terbagi/digolongan menjadi 4 golongkan Yaitu :

Minggu pertama, (Umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor.
Minggu kedua, (Umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor.
Minggu ketiga, (Umur 15-21 hari) 66 gram.hari/ekor.
Minggu ke empat, (Umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Makara jumlah pakan yang di butuhkan tiap ekor hingga pada umur 4 ahad sebesar 1.520 gram.   

3. Kwalitas dan kwantitas pakan fase finisher yaitu sebagai berikut di bawah ini.

- Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%, Lemak 2,5%, Serat bernafsu 4,5%, Dan Kalsium (Ca) 1% Phospor (P) 0,7-0,9% Dan Energi (ME) 2900-3400 Kcal.

- Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dalam 4 golongan umur yaitu :

Minggu kelima (Umur 30-35 hari) 111 gram/hari/ekor.
Minggu ke enam (Umur 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor.
Minggu ke tujuh (Umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor.
Minggu ke delapan (Umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor.Jadi jumlah total pakan per ekor pada umur 30-57 hari yaitu 3.829 gram.

Dan pinjaman minum di sesuaikan dengan umur ayam, Dalam hal ini di kelompokkan dalam 2 fase, Yaitu :

1. Fase starter (Umur 1-29 hari) Dan kebutuhan air minum terbagi lagi pada Masing-masing ahad Yaitu :

Minggu pertama : (1-7 hari) 1,8 liter/hari/100 ekor.
Minggu kedua : (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor.
Minggu ketiga : (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor.
Minggu keempat : (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.

Jadi, Jumlah air minum yang di butuhkan hingga umur 4 ahad yaitu sebanyak (122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama Hendaklah di beri pelengkap gula dan obat anti stress kedalam air minumanya. Banyak gula yang di berikan, Adalah (50 gram/liter air).

2. Fase finisher (Umur 30-57 hari) Kelompok Masing-masing ahad yaitu :

Mimggu ke lima : (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor.
Minggu ke enam : (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor.
Minggu ke tujuh : (44-57 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor
Minggu ke delapan : (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor, Makara total air minum (30-57 hari) Sebanyak (333,4) liter/hari/ekor.

3. Vaksinasi merupakan salah satu cara mengendalikan penyakit virus yang menular dengan cara membuat kekebalan tunuh. Pemberianya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Dan Vaksin di bagi menjadi 2 macam Yaitu :

1. Vaksin aktif yaitu vaksin yang mrngandung Virus hidup, Kekebalan yang di timbulkan lebih usang dari pada dengan vaksin inaktif/pasif.

2. Vaksin anaktif. Vaksin anaktif ini adalah, Vaksin yang mengandung virus yang telah di lemahkan atau telah di matikan tampa merubah struktur antigenic. Sehingga bisa membentuk zat kebal. Kekebalan yang di timbulkan lebih pendek, Dan keuntunganya di suntikkan kepada ayam yang di duga sakit.

Macam-macam Vaksin :

1. Vaksin NCD Virus lasota buatan Drh Kuryna.
2. Vaksin NCD Virus komarov buatan Drh Kuryna (Vaktif anaktif).
3. Vaksin NCD HB-1/Pestos.
4. Vaksin Cacar/pox, Virus Diftose.
5.Vaksin anti NCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.

Persyaratan dalam Vaksinasi :

1. Ayam yang vaksinasi haruslah sehat.
2. Dosis dan kemasan vaksin harus sempurna dan benar.
3. Sterilisasi Alat-alat.

Pemeliharaan Kandang :

Agar bangunan sangkar bisa berkhasiat secara efektif, Maka bangunan sangkar perlu di pelihara secara baik, Yaitu sangkar selalu di bersihkan dan di jaga atau di Cek apabila ada penggalan sangkar yang rusak supaya segera Di sulam dan di perbaiki kembali. Dengan demikian daya guna sangkar bisa maksimal tampa mengurangi persyaratan sangkar bagi ternak yang di budidaya/di pelihara.

7. Hama dan penyakit

1. Penyakit lantaran bakteri

A. Berak putih (pullorum) Menyerang ayam kampung dengan angka janjkematian yang sangat tinggi.
Penyebab : Salmonella pullorum, Pengendalian diobati dengan Antibiotika.

B. Foel typhoid : Sasaran yang sering terkena penyakit adlah ayam muda remaja dan dewasa.
Penyebab : Salmonella gallinarum. Gejala : Ayam-ayam mengeluarkan tinja yang berwarna hijau Kekuning-kuningan. Pengendalian : Dengan antibiotika/preparat sulfa.

C. Parathyphoid : Menyerang ayam di anak-anak satu bulan.
Penyebab : Bakteri dan genus Salmonella.
Pengendalian : Dengan prepatat sulfa/obat sejenisnya.

D. Kolera : Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja, Tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun dan burung merpati.
Penyebab : pasteurella multocida.
Gejala : Pada serangan yang serius pial ayam (Gelambir di bawah paruh) Akan membesar.

E. Pilek Ayam (Coryza) : Menyerang semua umur ayam dan yang pertama menyerang Anak ayam.
Penyebab : Makhluk intermediet antara virus dan bakteri.
Gejala : Ayam yang terjangkit akan memperlihatkan Tanda-tanda menyerupai orang pilek.
Pengendalian : Bisa di sembuhkan dengan Antibiotika/preparat sulfa.

F. CRD : CRD Adalah penyakit pada ayam yang terkenal di indonesia, Menyerang aanak ayam dan ayam remaja.
Pengendalian : Di lakukan dengan antibiotika (Spiramisin dan Tilosin).

G. Infeksi synovitis : Penyakit ini sering menyerang ayam muda terutama ayam broiler dan kalkun.
Penyebab : Bakteri dari genus Mycoplasma.
Pengendalian : Dengan Antibiotika.

2. Penyakit lantaran Virus

A. Newcastle disease (ND)

ND Adalah penyakit oleh virus yang terkenal di peternak ayam di indonesia. Pada awalnya penyakit di temukan pada tahun 1926 di tempat priangan. Penemuan tersebut tidak tersebar luas di seluruh dunia/dunia peternakan ayam. kemudian di Eropa, Penyakit ini di temukan lagi dan di beritakan ke seluruh Dunia. Dan hasilnya penyakit ini di namakan Newcatle disease.

B. Infeksi bronchitis

Infeksi bronchitis ini menyerang semua umur ayam, Pada cerdik balig cukup akal penyakit ini menurunkan produksi telur, Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yang serius untuk anak ayam juga ayam remaja. Tingkat janjkematian ayam cerdik balig cukup akal yaitu rendah, Tetapi pada anak ayam mencapai 40% bila menyerang ayam petelur mengakibatkan telur jadi lembek. Dan kulit telur tidak normal, putih telur encer, dan kuning telur gampang Berpindah-pindah tempat (Kuning telur yang normal sempurna pada Tengah telur) Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini, Tetapi bisa di cegah dengan vaksinasi.

C. Infeksi laryngotracheitis

Infeksi laryngotracheitis Merupakan penyakit pernafasan yang serius terjadi pada unggas.
Penyebab : Virus yang diidentifikasikan dengan tarpeia avium, Virus ini di luar gampang di bunuh dengan desinfektan, Misalnya, Karbol.
Pengendalian :

a. Belum ada obat untuk mengatasi penyakit ini,
b. Pencegahan di lakukan dengan vaksinasi dan sanitasi yang ketat.

D. Cacar Ayam (Fowl pox)

Gejala : Tubuh ayam penggalan jengger yang terjangkit akan Bercak-bercak cacar.
Penyebab : Virus Borreeliota avium.
Pengendalian : Dengan Vaksinasi.

E. Marek

Penyakit ini menjadi terkenal semenjak tahun 1980-an Dan hingga kini menyerang Bangsa Unggas. Akibat seranganya mengakibatkan janjkematian ayam hingga 50%.
Pengendalian : Dengan Vaksinasi.

F. Gumboro

Penyakit ini di temukan pada tahun 1962 oleh (Cosgrove) di tempat Delmarva Amerika serikat. Penyakit ini menyerang bursa frabisius, Khususnya menyerang Anak-anak ayam yang ber umur 3-6 Minggu.

3. Penyakit lantaran jamur dan Toksin

Penyakit ini karna ada jamur atau sejenisnya yang merusak makanan, Hasil perusakan ini mengeluarkan zat racun yang kemudian di makan ayam. ada pula pengolahan materi yang mengakibatkan asam amino berubah menkadi zat beracun. Berikut beberapa penyakit ini yaitu :

A. Muntah darah hitam (Gizzerosin)

Ciri-ciri kerusakan total pada gizzard ayam.
Penyebab : Adalah racun dalam tepung ikan, Tetapi tidak semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Timbulnya penyakit ini jawaban pemanasan materi masakan yang menguraikan asam amino hingga menjadi racun.
Pengendalian : Belum di temukan.

B. Racun dari bungkil kacang

Minyak yang tinggi dalam bungkil kelapa dan bungkil kacang, merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus. Untuk menghindari keracunan bungkil kacang maka dalam rancung tidak di gunakan antioksidan atau bungkil kacang dan bungkil kelapa yang mengandung kadar lemak tinggi.  

4. Penyakit lantaran parasit

A. Cacing

Karena penyakit cacing jarang di temukan di peternakan yang higienis dan terpelihara baik. Tetapi peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman kotor maka bisa jadi ayam terjangkit cacingan. Ciri-ciri serangan cacingan yaitu tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot dan kurang aktif.

B. Kutu

Banyak menyerang ayam di peternkan Indonesia. Dari luar kutu tidak terlihat tapi bila bulu ayam di sibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang, ayam akan gelisah. Kutu pada umumnya terdapat dalam sangkar yang tidak terkena sinar matahari langsung, Maka sisi sangkar diarahkan melintang dari timur ke barat. Dan penggunaan semprotan kutu sama dengan cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini dihentikan mengenai tangan dan mata secara lansung, Penyemprotan di lakukan pada malam hari, Sehingga pelaksanaanya lebuh gampang lantaran Ayam-ayam tidak aktif.

5. Penyakit lantaran Protozoa

Penyakit ini berasal daro protozoa, (trichomoniasis, Hexamitiasis, Dan Blachead) Penyakit ini di masukkan ke golongan parasit, Tetapi sebetulnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam lingkungan peternakan di jaga kebersihan dari alang-alang dan genangan air.

8. Panen

1. Hasil utama

Hasil utama budidaya ayam petelur yaitu berupa telur yang di hasilkan ileh ayam. sebaiknya telur di panen 3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan semoga kerusakan isi telur yang di sebabkan oleh virus, sanggup terhindar dan terkurangi. Pengmabilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00. Dan pengambilan ke 2 pukul 13.00-14.00. Kemudian pengambilan ke 3 / Terakhir, sambil mengecek seluruh sangkar di lakukan pada pukul 15.00-16.00.   

2. Hasil tambahan

Hasil tamnahan yang sanggup di nikmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah, Daging dari ayam yang telah tua, (Afkir) Dan kotoran yang sanggup di jual untuk di jadikan pupuk kandang.

3. Pengumpulan

Telur yang telah di hasilkan diambil dan di letakkan diatas egg tray (nampan telur). Dalam pengambilan dan pengumpulan telur. Petugas pengambil harus lansung memisahkan antara telur normal dan dengan yang abnormal. Telur normal yaitu telur yang oval, Bersih dan berkulit mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63 cc. Dan telur yang abnormal, Misal telurnya kecil atau terlalu besar, Berkulit retak atau keriting dan berbentuk lonjong.

4. Pembersihan

Setelah telur di kumpulkan, Kemudian telur yang kotor lantaran terkena litter atau tinja ayam di bersihkan. Telur yang terkena litter bisa di bersihkan dengan amplas besi yang halus. Dan di basuh secara khusus atau dengan cairan pembersih. Seperti biasanya pencucian di lakukan untuk telur tetas.

9. Analisis Ekonomi Budidaya

Analisis perjuangan budidaya : Perkiraan analisis budidaya ayam petelur buras (150 ekor) tahun 1998 di bintaro, jakarta.

Biaya produksi

Modal tetap (investasi)
Kandang dan atap-------------------------------Rp. 225.000,-Induk 150 ekor @ Rp17.500,-----------------Rp. 2.626.000,-

 Jumlah biaya modal tetap----------------------------Rp. 2.850.000,-

Modal kerja/variabel

Pakan 90 gr x 150 x Rp. 1.210,-/kg x 30-------- Rp. 490.000,-

Penyusutan sangkar (4tahun)-------------------- Rp. 4.700,-

Penyusutan induk (umur produktif 2 tahun)------- Rp. 109.375,-

Obat-obatan------------------------------------- Rp. 1.000,-

Resiko janjkematian 3% per tahun------------------- Rp. 6.565,-

Jumlah biaya modal kerja---------------------------- Rp. 611.640,-

Jumlah biaya produksi------------------------------- Rp. 611.640,-

Pendapatan

Telur 60 x Rp. 650,- x 30 ----------------------------Rp. 1.170.000,-

Ayam afkir 141 ekor x Rp. 10.000,------------------ Rp. 58.750,-

Jumlah pendapatan --------------------------------------- Rp. 1.228.750,-

Keuntungan

Rp. 1228.750,- � Rp. 611.640,- =--------------------- Rp. 617.110,-4)

Parameter kelayakan usaha

a. B/C ratio = 2,0

Keterangan :

Perhitungan biaya dan pendapatan dilakukan dalam 1 bulan

Harga-harga diperhitungkan pada bulan November 1998

Diperlukan luas tanah 40 m 2
   
2. Gambaran peluang Agribisnis

Kebutuhan telur cerdik balig cukup akal ini dalam negri terus meningkat sejalan dengan peningkatan referensi hidup insan dalam meningkatkan kebutuhan akan protein hewani yang berasal dari telur, Selain dari itu adanya jadwal pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat, Terutama Untuk Anak-anak. Kebutuhan akan telur yang terus meningkat tidak di imbangi dengan produksi telur yang besar, Sehingga terjadilah kekurangan persediaan telur yang menimbulkan harga telur melambung/mahal.Dengan melihat kondisi tersebut budidaya ayam petelur sanggup menawarkan laba yang yang menjanjikan bila di kelola secara intensif dan terpadu.

Sekian terimakasih lantaran anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Dan Teknik Budidaya Ayam Ras Petelur tersebut, Semoga banyak keuntungannya untuk anda tentunya pengunjung saya

Demikian artikel tentang Tips Dan Teknik Budidaya Ayam Ras Petelur ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Tips Dan Teknik Budidaya Ayam Ras Petelur ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.