Panjang tubuh kambing liar, Tidak termasuk ekornya, ialah 1,3 meter - 1,4 meter. Sedangkan ekornya 12 cm - 15 cm. Bobot yang betina (50 kg - 55 kg) Sedangkan kambing yang jantan sanggup mencapai (120 kg). Kambing liar terbesar dari Spanyol kearah timur hingga India, Dan dari india keutara hingga Mongolia dan Siberia. Habitat yang sukainya ialah pada tempat pegunungan yang Berbatu-batu.
Tips Terbaik Budidaya Ternak Kambing
Kambing tersebut telah di budidayakan insan Kira-kira (8000 hingga 9000 tahun yang lalu). Di alam aslinya kambing hidup berkelompok 5 - 20 ekor. Dalam pengembaraanya mencari makanan, Kelompok kambing ini di pimpin oleh kambing betina yang paling Tua, Sementara Kambing-kambing jantan berperan menjaga keamanan kawanan. Waktu yang aktif mencari kuliner siang dan malam hari. Makanan utamanya ialah Rumput-rumputan dan dedaunan.
1. Pendahuluan
Ternak kambing telah usang diusahakan oleh petani atau masyarkat sebagai perjuangan sampingan atau tabungan, sebab pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (Baik itu daging, susu, kotoran, dan kulitnya) Relatif gampang meskipun secara tradisional telah memperlihatkan hasil yang Lumayan. Jika pemeliharaanya di tingkatkan (Menjadi semi intensif atau intensif). Pertambahan berat badanya sanggup mencapai (50 - 150 gram/hari), Dan ada 3 hal pokok yang harus di perhatikan dalam perjuangan ternak kambing tersebut Yaitu bibit, Makanan Dan tata Laksananya.
2. Bibit
Pemeliharaan bibit haruslah di sesuaikan dengan tujuan dari usaha, Apakah untuk pedaging, Atau perah Misalnya : (Kambing kacang untuk produksi daging, Kambing etawah untuk produksi susu dan sebagainya). Secara umum Ciri bibit yang baik ialah yang berbadan sehat, Tidak cacat, Bulu higienis dan mengkilat, Daya penyesuaian yang tinggi terhadap lingkungan.
a. Ciri-ciri untuk calon induk
1. Tubuh kompak, Dada dalam dan lebar, Garis punggunglurus, Tubuh besar, Tetapi tidak terlalu gemuk.
2. Jinak dan sorot matanya ramah.
3. Kaki lurus dan tumit tinggi.
4. Gigi lengkap, Mampu merumput dengan baik, (efisien), Rahang atas dan bawah rata.
5. Dari keturunan kembar atau di lahirkan tunggal tetapi dari induk yang muda.
6. Kambing simetris, Tidak menggantung dan berputing 2 buah.
b. Ciri-ciri untuk calon pejantan
1. Tubuh besar dan panang, Dengan pecahan belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar, Tidak terlalu gemuk, Gagah, Aktif dan mempunyai libido (Nafsu kawin yang tinggi).
2. Kaki lurus dan kuat.
3. Dari keturunan kembar.
4. Umur antara 1,5 - 3 tahun.
3. Makanan
Jenis dan cara pemberianya di sesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. pakan yang di berikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, gampang di cerna, tidak beracun dan di sukai ternak, murah dan gampang di peroleh. Pada dasarnya ada dua macam kuliner Yaitu : hijauan (Berbagai jenis rumput) dan makan pelengkap (Berasal dari Kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
Cara pemberianya
1. Di berikan 2 kali sehari (Pagi dan sore) Berat rumput 10% dari berat tubuh kambing, Dan berikan juga air minum (1,5 - 2,5 liter per ekor per hari) Dan garam berjodium secukupnya.
2. Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering di kawinkan perlu di tambahkan kuliner penguat, Dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.
Tata laksana
1. Kandang
Kandang harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, minimal berjarak 5 meter dari rumah. Ukuran sangkar yang biasa di gunakan adalah, Kandang beranak : (120 cm x 120 cm /ekor). Kandang induk : (100 cm x 125 cm /ekor). Kandang induk : (100 cm x 125 cm /ekor). Kandang anak : (100 cm x 125 cm /ekor). Kandang pejantan : (110 cm x 125 cm /ekor). Kandang dara/dewasa : (100 cm x 125 cm /ekor).
2. Pengelolaan reproduksi
Diusahakan semoga kambing sanggup beranak minimal 3 kali dalam 2 tahun. Hal-hal yang harus di perhatikan ialah :
1. Kambing mencapai sampaumur kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, Dan sebaiknya di kawinkan pada umur 10 - 12 bulan atau pada ketika bobot tubuh mencapai 55 - 60 kg.
2. Lama birahi 24 - 45 jam, siklus birahi berselang selama 17 - 21 hari.
3. Tanda-tanda birahi : Gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering di kibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak, dan mau/diam apabila di naiki.
4. Ratio jantan dan betina = 1 : 10 Saat yang sempurna untuk mengawinkan kambing ialah : a. Masa bunting 144 - 156 hari (..... 5 bulan) b. Masa melahirkan, penyapihan dan istirahat 2 bulan.
3. Pengendalian Penyakit
1. Hendaknya di tekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi sangkar yang baik, kuliner yang cukup gizi dan vaksinasi.
2. Penyakit yang sering menyerang kambing ialah : Cacingan, Kudis, (Scabies), Kembung perut (Bloat), Paru-paru (Pneumonia), orf, dan koksidiosis.
4. Pasca Panen
1. Hendaknya diusahakan untuk selalu meningkatkan nilai tambah dari produksi ternak, Baik daging, susu, kulit, tanduk, maupun kotoranya. Jika kambing hendak di jual pada ketika berat tubuh tidak bertambah lagi (umur sekitar 1 - 1,5 tahun) diusahakan semoga undangan akan kambing cukup tinggi.
2. Harga di perkirakan menurut : Berat hidup x (45 hingga 50%) karkas x harga daging eceran.
Budidaya Ternak Kambing
1. Keluaran : Ternak kambing produksi optimal.
2. Bahan : Kambing, Pakan, Peralatan konstruksi kandang, Dan lahan.
3. Alat : Tempat pakan/Minum.
Pedoman teknis
1. Jenis kambing orisinil di indonesia ialah kambing kacang dan kambing peranakan etawa (PE).
2. Memilih bibit : Pemilihan bibit di perlukan untuk menghasilkan keturunan yang lebih baik, Pemeliharaan calon bibit dianjurkan di tempat setempat, Yang bebas dari penyakit dengan Phenotype baik.
a. Calon induk : Umur berkisar antara >12 bulan, (2 buah gigi seri tetap), Tingkat kesuburan reproduksi sedang, sifat keindukan baik, tubuh tidak cacat, berasal dari keturunan kembar (Kembar 2) Jumlah puting 2 buah dan berat tubuh (20 kg).
b. Calon Pejantan : Pejantan mempunyai penampilan manis dan besar, Umur > 1,5 tahun (Gigi seri tetap), Keturunan kembar Mempunyai nafsu kawin besar, Sehat dan tidak cacat.
Pakan
1. Ternak kambing menyukai Bermacam-macam daun sebagai pakan dasar dan pakan pelengkap (Konsentrat.
2. Pakan pelengkap sanggup di susun dari (Bungkil kelapa, Bungkil kedelai), Dedak, Tepung ikan di tambah mineral dan vitamin.
3. Pakan dasar pada umumnya ialah rumput kayangan, Daun lamtoro, Gamal, Daun nangka, Dan sebagainya.
4. Pemberian hijauan sebaiknya mencapai 3% berat tubuh (Dasar materi kering) Atau 10 -15 % berat tubuh (Dasar materi segar).
Pemberian pakan induk : Selain adonan hijauan, Pakan pelengkap perlu di berikan pada ketika bunting bau tanah dan gres melahirkan, sekitar (1 1/2 % berat tubuh dengan kandungan protein 16 %).
Kandang : Pada prinsipnya bentuk materi dan kontruksi sangkar kambing berukuran (1 1/2 m�) untuk induk secara individu. Pejantan di pisahkan dengan ukuran sangkar (2 m �), Sedang anak lepas sapi di satukan (Umur 3 bulan) dengan ukuran 1 m/ekor. Dan tinggi penyekat (1 1/2 - 2 X tinggi ternak).
Pencegahan penyakit : Pencegahan penyakit sebelum ternak di kandangkan kambing harus di bebaskan dari benalu internal dengan derma obat cacing. Dan benalu eksternal dengan memandikan/dimandikan. Sumber Departemen, http://www.deptan.go.id. Kontak korelasi : Departemen pertanian RI. Jalan Harsono M. NO. 3, Ragunan - Pasar Minggu, Jakarta 12550 - Indonesia.
Sekian terimakasih sebab anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Terbaik Budidaya Bawang Merah Tersebut, semoga banyak keuntungannya untuk anda tentunya pengunjung aku
Demikian artikel tentang Tips Terbaik Budidaya Ternak Kambing ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Tips Terbaik Budidaya Ternak Kambing ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.