Konflik Suriah antara rezim Bashar Al-Assad dengan pemberontak jadi perhatian dunia termasuk di Indonesia setelah banyak nyawa korban tak bersalah berjatuhan terutama anak-anak dan perempuan.
Setelah bertempur selama berbulan-bulan, pekan lalu militer Suriah dibantu Rusia akhirnya berhasil merebut kembali wilayah Kota Aleppo Timur, daerah yang sebelumnya dikuasai pemberontak. Pemberontak di Aleppo Timur yang selama ini didukung Amerika Serikat akhirnya menyerah dan sepakat melakukan gencatan senjata dengan pasukan pemerintah. Evakuasi warga yang selama ini terjebak di Aleppo Timur pun dilakukan.
Meski tengah dalam masa gencatan senjata, namun perhatian masyarakat dunia ke konflik Suriah ini tetap besar. Terlebih beredar kabar jika media barat secara besar-besaran menyebarkan berita bohong terkait kekejaman tentara Suirah dan Rusia di wilayah Aleppo.
Masih terkait konflik Suriah ini, Duta Besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov ditembak mati seorang polisi usai protes atas keterlibatan Rusia dalam gempuran di Aleppo, Suriah.
Pelaku diketahui bernama Mevlut Mert Aydintas (22), merupakan polisi pengaman demo di Ankara. Saat melakukan aksinya Mevlut Mert Altintas berteriak 'jangan lupa Aleppo' sambil melepaskan tembakan.
Untuk mengetahui update terbau terakit konflik Suriah dan kondisi di Aleppo. Anda bisa mengikuti dalam Tag Konflik Suriah di merdeka.com.
Demikian artikel tentang Tragedi panjang konflik Suriah, dari Aleppo hingga penembakan Dubes Rusia ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Tragedi panjang konflik Suriah, dari Aleppo hingga penembakan Dubes Rusia ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.